Total Tayangan Halaman

Minggu, 29 April 2018

DNA DAN RNA

PERTANYAAN SEPUTAR DNA DAN RNA
1. Bandingkan perbadaan dan persamaan DNA dan RNA?
  • Persamaan :
    • DNA dan RNAmerupakan asam nukleat.
    • DNA dan RNA tersusun dari nukleotida.
    • DNA dan RNA memiliki 4 tipe asam nukleat.
    • DNA dan RNA memiliki tulang punggung berupa kompleks gula fosfat. 
  •  Perbedaan:
    • Struktur DNA terdiri atas dua pita ganda, panjang dan berpilin, struktur RNA terdiri atas 1 rantai atau pita tunggal, pendek dan tidak berpilin.
    • Basa nitrogen DNA berupa Timin, basa nitrogen RNA berupa basa urasil
    • Molekul gula DNA tidak memilki atom oksigen, RNA memilki 2 atom oksigen.
    • DNA terletak di kloroplas dan mitokondria, RNA terletak di nukleus, sitoplasma, kloroplas dan mitokondria.
    • Gula DNA berupa deoksiribosa, gula RNA berupa ribosa.
    • Kadar DNA tetap, kadar RNA tidak tetap.
    • DNA berfungsi sebagai pembawa informasi genetic, RNA berfungsi sebagai sintesis protein.
2. Mengapa DNA lebih stabil dibandingkan dengan RNA?
  • Karena informasi hereditas dalam semua sel hidup disimpan DNA bukan RNA. DNA bertindak sebagai tempat penyimpanan yang permanen tentang informasi genetik, yang ditemukan dalam teori sel di dalam suatu format double-stranded. Struktur yang double-stranded ini membuat DNA di dalam sel lebih sempurna dan stabil dibanding RNA.
  • Gula deoksiribosa pada DNA lebih tidak reaktif terhadap jenis ikatan C-H dan stabil di kondisi alkalin sedangkan gula ribose pada RNA lebih reaktif karena jenis ikatannya C-OH (hidroksil) dan tidak stabil pada kondisi alkalin sehingga, gugus hidroksil tersebut yang membuat RNA rentan terhadap hidrolisis akibatnya RNA kurang stabil dibandingkan dengan DNA.
  • DNA memiliki alur yang lebih kecil dibandingkan dengan RNA sehingga enzim mudah menyerang RNA, akibatnya RNA kurang stabil dibandingkan dengan DNA. 
3. Menurut anda manakah yang paling efektif dari 3 sistem replikasi DNA?
  • Hipotesis tentang replikasi DNA ada tiga yang terdiri dari:
    • Hipotesis konservatif, menjelaskan bahwa pita double helix DNA membentuk pita baru dalam keadaan utuh.
    •  Hipotesis semi konservatif, menjelaskan bahwa kedua pita DNA terbuka dan masing-masing dari pita tersebut mencetak pita baru sebagai pelengkap.
    •  Hipotesis dispersal, menjelaskan bahwa kedua pita terpotong-potong dan setiap potongan membentuk pita baru.
  • Berdasarkan percobaan Franklin Stahl dan Matthew Meselson yang menggunakan bekteri E.coli hanya hipotesis semi konservatif yang tepat karena, replikasi DNA diawali dengan terbukanya dua rantai polinukleotida yang masing-masing berfungsi sebagai cetakan kemudian enzim helikase membentuk gelembung-gelembung replikasi. Protein pengikat rantai tunggal akan tetap menjaga agar kedua pita setiap gelembung terpisah. Nukleotida-nukleotida DNA dibentuk dan ditambahkan ke nukleotida baru, sehingga rantai nukleotida memanjang yang menghasilkan satu pita tunggal. Proses tersebut merupakan proses yang paling efektif dan sesuai dengan hipotesis semi konservatif..
4. Apakah DNA jumlahnya bertambah, berkurang, atau tetap? Mengapa?
  • DNA jumlahnya tetap, hal tersebut bisa terjadi karena DNA tidak dipengaruhi oleh aktivitas sintesis protein maupun aktivitas genetis, sehingga DNA bersifat statis atau tetap. Karena fungsi dari DNA sendiri sebagai informasi genetic, penciptaan protein seluler dan pembentukan molekul RNA yang dimana fungsi-fungsi tersebut tidak memengaruhi jumlah atau kadar dari DNA tersebut. Berbeda dengan RNA, RNA berperan dalam aktivitas sintesis protein sehingga jumlah atau kadar dari RNA dapat berubah. Sintesis protein sendiri berhubungan dengan proses penyusunan asam amino pada rantai polinukleotida.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar